• Skip to main content
  • Skip to primary sidebar

Syahid.net

The Blog of Ahmad R. Syahid

  • 🏠
  • Blogging
  • Marketing
  • Ragam
  • Hubungi Saya
Beranda » Marketing » 5 Konsekuensi Personal Branding (Pencitraan) untuk Bisnis ataupun Karier Anda

5 Konsekuensi Personal Branding (Pencitraan) untuk Bisnis ataupun Karier Anda

Marketing | 📆 7 April 2017 | 👨 Ahmad R Syahid | f t G in

KONSEKUENSI PERSONAL BRANDING

Personal branding bisa digunakan untuk menunjang bisnis ataupun karier. Dalam hubungannya dengan bisnis, personal branding bisa menjadi solusi terhadap perubahan perilaku konsumen terutama yang berhubungan dengan kepercayaan terhadap suatu produk atau jasa yang belum terlalu dikenal.

Semakin hari kepercayaan konsumen atas promosi yang digencarkan di berbagai media semakin berkurang. Apalagi ditambah dengan terbuka lebarnya peluang untuk memberikan pendapat mengenai suatu produk atau jasa dengan bebas di media sosial.

Ulasan negatif pun semakin mudah meluas sehingga berdampak pada berkurangnya kepercayaan terhadap suatu  produk / jasa. Meminjam tulisan Dave Chaffey & PR Smith dalam buku “E-Marketing Excellence”, sekarang ini konsumen tidak hanya bisa “talk back” atau memberikan pendapat terhadap suatu produk maupun jasa, tetapi juga bisa “bite back” (menggigit balik) dalam artian dapat menyerang reputasi suatu perusahaan jika merasa ekspektasi mereka terhadap produk atau jasa tidak terpenuhi.

Untuk mengatasi permasalahan trust issue ini, cara unik yang bisa dilakukan adalah melalui personal branding.

Personal branding bisa menjadi salah satu strategi paling efektif yang bisa digunakan untuk bisnis di zaman internet & gadget sekarang ini.

Seperti termuat dalam salah satu tulisan saya yang mengatakan bahwa manusia lebih suka berkomunikasi dengan manusia lainnya ketimbang dengan benda, maka pernyataan ini juga berlaku untuk bisnis secara umum.

Entah bisnis skala besar maupun bisnis yang dijalankan secara perorangan, personal branding bisa menjadi sarana untuk membangun kepercayaan, menambah loyalitas konsumen dan tentu saja meningkatkan pendapatan usaha.

Dengan personal branding yang tepat, produk atau jasa yang ditawarkan bisa lebih dipercaya karena yang menjadi pemilik atau duta dari produk maupun jasa tersebut memiliki citra yang sesuai.

Bagi seorang profesional atau karyawan pun, personal branding juga memiliki peran yang penting dalam menunjang perkembangan karier. Dengan personal branding yang baik, seseorang menjadi tidak mudah tergantikan posisinya oleh orang lain dan dapat dilihat sebagai “karyawan spesial” dibandingkan dengan karyawan lainnya.

DAFTAR ISI

  • Konsekuensi Personal Branding
    • 1. Personal branding (kadang) tidak cocok untuk semua orang
    • 2. Tidak ada rumusan khusus untuk sukses dalam strategi personal branding
    • 3. Tidak ada jalan pintas
    • 4. Tidak hanya untuk media digital
    • 5. Tuai apa yang ditanam
  • Merangkum semuanya…

Konsekuensi Personal Branding

Meskipun pada dasarnya strategi personal branding tidak terlalu berbeda dengan branding yang dilakukan pada skala bisnis, namun penerapan dari strategi branding untuk individu tidak selalu berjalan dengan lancar.

Strategi ini cukup sulit diukur dan perlu waktu yang panjang dalam pencapaian dan pengelolaannya – bahkan mungkin sepanjang hidup. Berikut ini 5 konsekuensi yang perlu menjadi pertimbangan anda sebelum melakukan personal branding.

1. Personal branding (kadang) tidak cocok untuk semua orang

Benar jika ada asumsi bahwa personal branding bisa menjadi strategi yang efektif untuk hampir semua jenis industri dan pekerjaan, tapi bukan berarti semua orang cocok dan bisa menerapkannya dengan baik.

Kesuksesan dalam personal branding sangat ditentukan oleh intensitas interaksi dan komunikasi dengan banyak orang, kemampuan untuk membuat jejaring baru, yang mungkin mengharuskan untuk berkunjung ke tempat-tempat baru – dan ini harus dilakukan hampir setiap hari.

Karena karakteristik yang seperti inilah, para ekstrovert akan lebih cocok (dan kemungkinan besar lebih sukses) dalam menerapkan strategi personal branding ketimbang para introvert.

Tapi, bukan berarti orang-orang introvert tidak bisa sukses dalam menjalankan strategi personal branding. Banyak cara yang bisa dilakukan untuk mengatasi hambatan khas introvert.

Misalnya saja jika seorang introvert sukar berkomunikasi dengan banyak orang, maka orang tersebut bisa membangun jejaring dengan lebih personal dan berkualitas, meskipun ini berarti untuk menyosialisasikan brand yang dibangun membutuhkan waktu yang lebih lama.

Tentu saja prosesnya juga akan lebih menantang daripada proses yang dilalui oleh para ekstrovert.

2. Tidak ada rumusan khusus untuk sukses dalam strategi personal branding

Di atas, telah disebut bahwa keberhasilan dari strategi personal branding sulit untuk diukur.

Sejauh ini, belum ada formula yang bisa menjamin jika ingin membentuk citra diri sebagai ahli dalam bidang “A” maka seseorang perlu melakukan “langkah 1, 2, 3, dst”.

Meskipun secara psikologis tanggapan khalayak umum dapat diprediksi dengan melakukan hal-hal tertentu, namun di era digital yang semakin “gila” ini, kadang tanggapan yang diberikan publik terhadap suatu peristiwa ataupun perilaku, bertentangan jauh dari logika pada umumnya.

Oleh karena itu, strategi yang matang bukanlah satu-satunya cara untuk dapat sukses dalam melakukan personal branding. Pembelajaran, evaluasi dan peningkatan kualitas dirilah yang kemudian dapat dijadikan sebagai senjata utama dalam membangun citra diri yang diinginkan.

3. Tidak ada jalan pintas

Semestinya, seseorang melakukan personal branding sepanjang hidup.

Ini karena akan sangat sulit untuk menghapus citra yang telah terbentuk dan diingat oleh publik.

Ambil contoh dari orang-orang yang mencitrakan dirinya sebagai “wajah” dari suatu produk MLM. Ketika orang tersebut begitu intens-nya membranding diri dan menjadi duta dari produk MLM yang diusungnya, maka secara otomatis orang tersebut akan diingat sebagai pelaku MLM – seumur hidup.

Jika sekarang terlintas di pikiran anda seorang teman, keluarga atau kenalan yang akrab dengan produk-produk MLM, maka orang tersebut sudah berhasil membuat personal branding sebagai pelaku MLM atau lebih spesifik – pelaku MLM merek “A”, “B”, dan sebagainya.

Karena personal branding dapat bertahan sepanjang hidup, maka konsekuensinya adalah tidak ada jalan pintas untuk bisa sukses dalam melakukan personal branding. Terutama jika citra diri yang diinginkan sangat sulit untuk diwujudkan.

Meskipun bisa menerapkan strategi digital marketing – misalnya menggunakan social proof dengan cara “membeli” follower media sosial melalui iklan, atau menggunakan trik-trik yang banyak tersedia di internet, semua itu tidaklah bisa menjamin bahwa citra yang diharapkan dapat tercapai.

Oleh karena itu, yang diperlukan dalam personal branding bukan hanya efek bombastis yang hanya sekali atau dua kali, tetapi juga harus dilakukan secara rutin dan terus-menerus.

4. Tidak hanya untuk media digital

Sejak pesta demokrasi pemilihan kepala daerah maupun presiden beberapa waktu yang lalu, media digital menjadi “ladang hijau” bagi calon pemimpin yang ingin melakukan personal branding.

Dengan bermodalkan foto, video serta tulisan-tulisan yang menggugah. Para calon pemimpin berlomba mencitrakan dirinya sebagai wakil rakyat yang didambakan oleh para pemilih.

Meskipun beberapa mengaku sedang tidak mencitrakan diri, tapi itu juga bisa disebut sebagai strategi pencitraan diri supaya dianggap sebagai calon pemimpin yang tidak suka mencitrakan diri.

Akibatnya, personal branding menjadi akrab dengan media digital dan “pencitraan” – dalam konotasi negatif. Padahal, untuk sukses dalam personal branding, seseorang perlu melakukan hal-hal secara nyata dan berdampak kepada orang-orang yang berpengaruh terhadap bisnis maupun kariernya.

Personal branding yang sukses akan berbanding lurus dengan reputasi yang baik. Semakin baik dan sesuai reputasi seseorang dengan bisnis atau karier yang ingin dikembangkan, maka semakin kuat dampak dari personal branding tersebut.

5. Tuai apa yang ditanam

Telah disebutkan pada poin sebelumnya bahwa perlu waktu lama untuk membangun citra diri yang diinginkan.

Pada poin di atas juga telah disebut bahwa reputasi akan sejalan dengan personal branding.

Membangun personal branding dalam waktu singkat dengan kekuatan kapital saja tidak akan berpengaruh banyak bagi bisnis dan karier.

Terutama jika ternyata kualitas diri tidak mumpuni untuk memenuhi ekspektasi publik terhadap branding yang diciptakan.

Apa yang akan didapat seseorang dari personal branding – entah untuk memasarkan produk/jasa maupun untuk menunjang karier – sangat bergantung dari apa yang telah Ia lakukan dalam proses mendapatkan personal branding tersebut.

Merangkum semuanya…

Personal branding memang dapat mendukung suatu bisnis dalam membangun kepercayaan dan loyalitas pelanggan, juga bisa menunjang pencapaian karier seseorang.

Meskipun begitu, tidak ada formula yang menjamin keberhasilan serta dampak dari personal branding, serta tidak ada jalan pintas dalam mencapainya. Personal branding dapat pula menjadi pedang bermata dua.

Di satu sisi bisa mengembangkan bisnis maupun karier seseorang, di sisi lain dapat melukai apa yang pada awalnya diperjuangkan – karena proses branding yang salah. Pilihan ada di tangan anda. Mari berdiskusi lebih lanjut mengenai personal branding di kolom komentar.

ARTIKEL TERKAIT :

Bosan Saat Belajar Keterampilan Baru? Lakukan Hal yang Satu ini untuk Kembali Bersemangat
Bosan Saat Belajar Keterampilan Baru? Lakukan Hal…

Panduan Memilih Nama Domain + Bonus 9 Tools Pencari Domain
Panduan Memilih Nama Domain + Bonus 9 Tools Pencari Domain

Membuat Video Promosi di Youtube (Tanpa Upload, Tanpa Software)
Membuat Video Promosi di Youtube (Tanpa Upload,…

Branding

ARTIKEL TERKAIT :

Bosan Saat Belajar Keterampilan Baru? Lakukan Hal yang Satu ini untuk Kembali Bersemangat
Bosan Saat Belajar Keterampilan Baru? Lakukan Hal…

Panduan Memilih Nama Domain + Bonus 9 Tools Pencari Domain
Panduan Memilih Nama Domain + Bonus 9 Tools Pencari Domain

Membuat Video Promosi di Youtube (Tanpa Upload, Tanpa Software)
Membuat Video Promosi di Youtube (Tanpa Upload,…

About Ahmad R Syahid

'Ngobrol' dengan saya di fb, twitter, atau Email: email@syahid.net

Reader Interactions

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Primary Sidebar

Cari

Blogging

  • Plugin Akismet: Apa dan Mengapa Anda Harus Menggunakannya?

    Plugin Akismet: Apa dan Mengapa Anda Harus Menggunakannya?

  • Panduan Memilih Nama Domain + Bonus 9 Tools Pencari Domain

    Panduan Memilih Nama Domain + Bonus 9 Tools Pencari Domain

[Lebih banyak...]

Marketing

  • 5 Konsekuensi Personal Branding (Pencitraan) untuk Bisnis ataupun Karier Anda

    5 Konsekuensi Personal Branding (Pencitraan) untuk Bisnis ataupun Karier Anda

  • Membuat Video Promosi di Youtube (Tanpa Upload, Tanpa Software)

    Membuat Video Promosi di Youtube (Tanpa Upload, Tanpa Software)

[Lebih banyak...]

Ragam

  • Ecotourism Development as a Systematic Means To Decrease Deforestation in National Parks of Indonesia

    Ecotourism Development as a Systematic Means To Decrease Deforestation in National Parks of Indonesia

  • Bosan Saat Belajar Keterampilan Baru? Lakukan Hal yang Satu ini untuk Kembali Bersemangat

    Bosan Saat Belajar Keterampilan Baru? Lakukan Hal yang Satu ini untuk Kembali Bersemangat

  • Evolusi Cara Mengajar

    Evolusi Cara Mengajar

[Lebih banyak...]

© Copyright Syahid.net · All Rights Reserved.